Mengandalkan
“kekuatan diri sendiri” dan “Kekuatan Buddha”
Master Yin Guang mengatakan bahwa
perbedaan antara “kekuatan diri sendiri” dan “Kekuatan Buddha” harus
diperhatikan dengan seksama. Ada seorang praktisi yang bilang : “Kekuatan
Buddha Amitabha hanya membantu kita mengaspal jalan keberhasilan, ini hanya
sebuah jalinan jodoh yang mendukung pelatihan diri kita, yang juga berarti
bahwa keinginan untuk terlepas dari tumimbal lahir adalah tergantung karma
masing-masing dan harus diselesaikan sendiri”.
Itu adalah pendapat dari pengikut “Jalan
Ramai”, sesungguhnya di dalam Ajaran Sukhavati, Buddha tidak hanya mengaspal
sebuah jalan buat kita, bahkan elevator juga sudah disediakan buat kita!”
Ceramah Master Yin Guang berikut ini
tidak boleh tidak dibaca oleh praktisi Ajaran Sukhavati. Master Yin Guang
mengatakan bahwa kita harus mengetahui dan memahami bahwa jika hanya
mengandalkan kekuatan sendiri, tetapi masih ada tersisa sedikit karma buruk,
maka tidak bisa terlepas dari tumimbal lahir, apalagi jika masih memiliki
banyak karma buruk!
Praktisi
sekalian haruslah mengetahui bahwa 84 ribu pintu Dharma yang dibabarkan Buddha
Sakyamuni adalah “Jalan Ramai”, yakni keluar dengan cara vertikal tegak lurus.
Ibarat seekor serangga di dalam bambu, dia ingin keluar, maka dia akan
merangkak naik selangkah demi selangkah, sampai kemudian mencapai mulut bambu
barulah dia dapat keluar.
Sedangkan Aliran
Sukhavati menggunakan “Jalan Melintang”, jalan ini memerlukan kekuatan pihak
lain. Buddha Amitabha telah membuat satu lubang kecil di bambu itu, asalkan
serangga di dalam bambu percaya bahwa dengan melewati lubang itu maka dia akan
berhasil keluar dari bambu tersebut, dan juga dia bersedia keluar, begitu dibor
dia langsung keluar.
Sebagian
pintu Dharma, Buddha menunjuknya sebagai tangga biasa, dimana praktisinya harus
mengandalkan kekuatan sendiri untuk menaiki anak tangga, sampai dimana dia
menginjakkan kaki maka kemajuannya ada di tingkatan itu, andaikata di tengah
jalan dia merasa kelelahan, atau meninggal dunia, mungkin saja dia akan
terguling ke bawah; kelak pada kelahiran mendatang, dia harus menaiki anak
tangga tersebut dari bawah lagi, paling sedikit juga harus mendaki selama tiga asamkheya kalpa besar, barulah bisa mencapai puncaknya.
Ini adalah
cara menaiki anak tangga satu persatu. Syaratnya setiap kelahiran tidak boleh
mengalami kemunduran barulah memiliki harapan untuk mencapai anak tangga
KeBuddhaan.
Cara ini sama
sekali tidak sebanding dengan Metode Sukhavati.
Petikan
Ceramah Master Dao Zheng : Penyelamatan Dari Klinik 24 Jam
『靠自力』和『靠佛力』——『通途法門』和『淨土法門』——『豎出』和『橫超』
印光大師開示,講到『自力』和『佛力』的差別,講到『靠自力』和『靠佛力』的差別,他老人家講得非常地重,非常地嚴厲,這是我們要特別注意的。只是大家難以納受佛的知見,必須要經常的熏習,真正入佛知見,才不枉費花時間在這邊學習要解。
一位童子說:
『阿彌陀佛的願力也是幫我們鋪一條去成就的路,這只是提供我們增上緣去修行,那就是說,至於要不要了生死,是我們自己的業,自己要去解決。_』
這個見解在『通途法門』來講是對的,但是在『淨土法門』來講,還需要修正、補充。『淨土法門,佛不只是給我們鋪一條路,佛親切到連電梯都為我們做好了!』
印光大師有幾段開示,我們修學淨土的人不可不讀。印光祖師教我們一定要知道——要了解,仗自力的話,只要還有一絲一毫的惡業,就不能出離生死,何況是有很多惡業!
大家應該都知道,佛教八萬四千法門都是『通途法門』,通途法門也就是『豎出法』。這位童子有給齋戒學會畫了一個圖,圖上畫竹子,竹子裡面有一只蟲想要跑出來,竹子裡面的一只蟲要出來,豎出就是直的往上一節一節突破,到頂端才能出去。這個『竹中蟲』的比喻,大家都知道。豎出就是直的出去,一節一節地突破,這大家也知道。而淨土法門是八萬四千法門之外,一個特別的法門,淨土法門是八萬四千法門之外,一個特別的法門,它不是『豎出』,才叫作『橫超』。在要解裡很多地方講到『橫出三界』,橫出就是靠他力。阿彌陀佛已經從外面把這個竹子挖了一個洞,竹子裡面的蟲只要相信從這個洞出去,就成了,它又願意出來,一鑽就出來了。
一般的法門是佛指出樓梯,畫出地圖,修行的人要靠著自己的腳力爬樓梯;爬到哪一層就算哪一層,如果中途爬得很累了,或是死掉了,可能又會咕噜咕噜滾下來;等到下輩子醒過來的時候,再重新爬,至少也得爬三大阿僧祗劫,才會到頂層。所以在要解『五重玄義』第四『明力用』那一段,有講到:
『頓悟正因,僅為出塵階漸;生生不退,始可期於佛階。_』
這就是爬樓梯的修法。頓悟正因,也只是出塵的一個階梯而已,還要生生不退,才可期望登上於佛那一層樓啊。
蕅益大師就特別強調,淨土法門的力用是千經萬論所未曾有的,這種爬樓梯的方式是不能和淨土法門同日而語的。
節錄自 :道證法師 《永不休診的救度》