Bagaimana cara sebuah ajaran diwariskan?
Di dalam
perkembangan Ajaran Buddha di Tiongkok, pada jaman dahulu banyak sekali silsilah
pewaris ajaran, contohnya Aliran Zen (Aliran Dhyana) diwariskan dari
Bodhidharma kepada Master Hui Ke, kemudian Hui Ke menurunkan ajaran kepada
pewaris selanjutnya sampai pada generasi yang kelima yakni Master Hong Ren, ini
adalah silsilah Aliran Zen, sampai pada masa Master Hui Neng, kemudian dari
Master Hui Neng diturunkan kepada 43 murid-muridnya.
Selama masih
ada satu insan saja yang dapat menerima ajaran tersebut, kemudian melatih
metode itu dengan kesungguhan hati, maka silsilah aliran tersebut takkan
terputus. Apalagi hari ini kita dapat mempergunakan kemajuan tehnologi, jika
aliran kita tidak ada pewarisnya, kita dapat menggunakan kaset rekaman dan
kemudian menyebarkannya, kelak pasti akan ada pewarisnya.
Mungkin saja
pewaris ini bukan dari jaman kita, mungkin saja satu jaman namun di wilayah
berbeda, mungkin saja kami tidak pernah bertemu muka, setelah dia mendengar ceramah
saya, dia jadi tercerahkan, kemudian dia mengamalkannya.
Saat ini
pewarisan ajaran lebih praktis daripada jaman dahulu, jaman dahulu harus
langsung bertatap muka, jika tidak bertemu maka tidak bisa diturunkan.
Sedangkan jaman sekarang, tidak perlu harus bertemu langsung maka ajaran sudah
dapat diwariskan.
Tidak perlu
bertatap muka dan ajaran dapat diwariskan, si pewaris ini tentu bukanlah orang
biasa, mereka dapat dikatakan memiliki akar kebijaksanaan yang tajam dan berkah
kebajikan yang tebal.
Contohnya
Mencius, Mencius adalah pewaris ajaran Konfucu, Mencius dan Konfucu tidak
pernah bertatap muka, saat itu Konfucu sudah meninggal dunia, Mencius membaca
buku-buku karya Konfucu, kemudian dia mempelajari ajaran Konfucu, dan berhasil
menirunya. Dikemudian hari masyarakat memberi gelar pada Mencius setingkat di
bawah Konfucu.
Belajar dari
guru yang telah wafat, Mencius adalah orang pertama yang berhasil menerapkannya,
belajar dari para pendahulu. Di dalam Agama Buddha, yang paling berhasil
adalah Master Ou Yi, Master Ou Yi
belajar dari Master Lian Chi, pada saat itu Master Lian Chi telah wafat. Karya
tulis Master Lian Chi masih ada, saat ini kita dapat membaca “Karya lengkap
Master Lian Chi” yang terdiri dari empat jilid.
Master Ou Yi
menfokuskan diri belajar dari Master Lian Chi, dengan Master Lian Chi sebagai
gurunya, akhirnya dia berhasil meniru Master Lian Chi.
Saat ini
apabila di wilayah sekitar kita tidak dapat ditemui seorang kalyanamitra, maka
kita belajar dari para pendahulu. Maka itu saya selalu menasehati praktisi sekalian
untuk belajar dari “Sutra Usia Tanpa Batas”, lebih baik anda langsung menjadi
siswa Buddha Amitabha. Setiap kalimat yang tercantum dalam Sutra Usia Tanpa
Batas, anda harus memahaminya, jika telah mengerti, terapkan dalam kehidupan
sehari-hari, maka anda telah menjadi siswa Buddha Amitabha. Walaupun Buddha
Amitabha tidak tampak, namun kita telah menjadi siswa Buddha Amitabha, Buddha
Amitabha akan mengakuinya.
Petikan Ceramah
Master Chin Kung
Judul : Sutra
Ksitigarbha edisi 11
Tanggal : 1
Desember 1998
Tempat :
Yayasan Buddha Amitabha Singapura
淨空法師談 - 法脈如何世代相傳?
在中國佛家裡頭,古時候有很多是單傳的,禪宗達摩傳一個慧可,慧可往下傳到第五代弘忍禪師,都是單傳,到惠能大師才傳了四十三人。有一個人能夠接受,能夠認真的學習,這個法脈就不斷。何況今天我們能夠利用科技,縱然眼前一個傳人都找不到,我們能把錄像帶、錄音帶留下去,後來必定會遇到傳人。這個傳人可能跟我們不同時代,或者同時代不同地區,我們沒有見過面,他聽到了,他覺悟了,他能做。現在傳承的方式比過去方便多了,從前是要當面傳,不對面就沒有辦法。不對面能夠傳授,實在講都不是普通人,佛家講是上根利智,善根福德非常深厚的人。像孟子,孟子做孔子的傳人,孟子跟孔子沒見過面,孔子已經過世,孟子讀孔子的書,學孔子,他學得很像,學成功了。在中國歷史上,後人尊稱孔子為「至聖先師」,尊稱孟子為「亞聖」,僅次於孔子。所以在中國作私淑弟子,就是想跟古人學,這人不在世跟他學,孟子是第一個人,開端,這是跟過去的人學習。在我們佛門,私淑弟子當中成就最著名的是蕅益大師,蕅益大師學蓮池大師,那時蓮池大師往生了。蓮池大師的著作在,現在我們看到《蓮池大師全集》有精裝本四冊。蕅益大師專門學蓮池大師,以蓮池大師為老師,從他著作裡面認真學習,做蓮池大師的學生,他學得很像,學成功了。這是講這個時代、這個地區,找不到真正善知識,就找古人。所以我常勸導大家,我們如果依《無量壽經》來學習,你就直接是阿彌陀佛的學生,做阿彌陀佛的私淑弟子。《無量壽經》上所講的字字句句,你要能理解,真正明瞭了,落實在生活當中真正做到,你就是阿彌陀佛的弟子。阿彌陀佛就算不在,我們也是阿彌陀佛的私淑弟子,阿彌陀佛會承認。
地藏經玄義-第11集 淨空法師啟講於新加坡淨宗學會 1998-12-01