Master
Chin Kung membahas tentang pelaksanaan kebaktian pagi dan kebaktian sore untuk
praktisi Aliran Sukhavati.
Saya
(Master Chin Kung) menganjurkan kepada para praktisi Ajaran Sukhavati sekalian,
setiap pelaksanaan kebaktian pagi dan sore tidak perlu melafal sutra atau
mantra lainnya, dalam kebaktian pagi kita membaca bab 6 dari Sutra Usia Tanpa
Batas yakni mengikrarkan 48 tekad agung; sedangkan dalam kebaktian sore, kita
membaca bab 32 sampai bab 37 dari Sutra Usia Tanpa Batas. Dengan memilih
beberapa bab dari Sutra Usia Tanpa Batas menjadi pelaksanaan kebaktian pagi dan
sore kita.
Tujuan
dari kebaktian pagi adalah untuk menjadikan tekad agung Buddha Amitabha sebagai
tekad agung diri kita sendiri, kita sehati dan memiliki tekad yang sama dengan
Buddha Amitabha. Sedangkan kebaktian sore, dengan menuruti ajaran Buddha
Amitabha yang tertera dalam Sutra Usia Tanpa Batas, kita melakukan introspeksi
diri atas aktivitas yang telah kita lakukan seharian, meluruskan kembali
pikiran, tindakan dan ucapan kita.
Kalimat
yang tertera dalam sutra adalah ajaran dari Buddha, kita harus berusaha dengan
kesungguhan hati untuk mengamalkannya; hal yang dilarang oleh Buddha janganlah
kita lakukan, kita mengamalkan sesuai dengan yang diajarkan. Dengan bab 32
sampai 37, meluruskan kembali pikiran, tindakan dan ucapan salah yang kita lakukan
dalam akitivitas seharian, sehingga baik pikiran, tindakan dan ucapan kita
dapat sama dengan para Buddha dan Bodhisattva, inilah yang disebut melatih diri
dengan benar. Isi sutra bukanlah dibaca untuk didengar para Buddha dan
Bodhisattva, Buddha dan Bodhisattva tidak perlu mendengar semua ini, namun
sutra itu dibaca agar kita bersungguh-sungguh melakukan introspeksi diri dan
memperbaiki pikiran, tindakan dan ucapan sendiri.
Hari
ini bagaimana kita dapat menempatkan Buddha Amitabha dan Sutra Usia Tanpa Batas
menjadi sesuatu yang tak terpisahkan lagi dari diri kita, inilah yang disebut
melafal Amituofo, inilah yang disebut membaca sutra. Membaca sutra artinya ajaran
sutra ini benar-benar ada di sanubari hati kita, barulah disebut anda telah
membaca sutra tersebut. Bukanlah membacanya di mulut saja, setelah selesai
membaca maka segera melupakannya, ini tidak dapat disebut sebagai membaca
sutra.