Perumpamaan Aliran Sukhavati -- Menaiki Elevator
Bagian satu
Aliran
Sukhavati adalah bagaikan “menaiki elevator”, tak peduli orang yang kakinya
kuat atau yang kakinya terluka sehingga susah berjalan, atau yang duduk di
kursi roda, baik itu adalah orang baik atau jahat, asalkan dia memiliki
keyakinan dan tekad, asalkan bersedia memasukinya dan menutup pintu lift, asalkan
jangan satu kaki di dalam lift dan satunya lagi di luar lift; kemudian menekan
tombol dengan tepat, begitu tombol ditekan maka segera menuju lantai yang
hendak dituju, jika ingin menuju tingkatan teratai teratas maka harus memilih
tombol mana yang harus ditekan, bisa sampai di tingkatan teratai terbawah sudah
harus merasa puas, di tingkatan mana yang ingin dituju, tinggi atau rendah
tergantung kehendak masing-masing untuk sampai di tujuan, elevator akan mengangkut
penumpang dengan setara tanpa membeda-bedakan.
Lagipula
sewaktu menumpang lift, juga boleh sambil membawa koper, juga boleh tidak
membawa bawaan sama sekali. Jika ingin lebih santai maka jangan menenteng
koper, tetapi taruh saja semuanya di atas lantai lift, biarkan lift yang
mengangkutnya. Tetapi bagi mereka yang suka bersusah payah, maka semua barang
bawaan juga boleh dipikul di atas bahu, juga tak masalah! Yang paling santai
adalah satu koper pun tidak perlu dibawa serta. Menaiki elevator lebih praktis daripada
menaiki tangga, juga bisa langsung dan cepat sampainya, maka itu disebut : “Yang
paling mudah itu adalah yang paling berhasil”.
Kemudian
patut kita ketahui bahwa, elevator itu sudah disediakan oleh Buddha Amitabha,
bukan hasil jerih payah kita! Yang membawa kita ke atas adalah energi listrik,
sama sekali bukan kemampuan kita, juga bukan usaha kita! Kita hanya perlu
membaca petunjuk jalan sehingga kita tahu di mana letak elevator, kita hanya
perlu percaya pada kekuatan dari elevator dapat mengangkut diriku beserta
seluruh barang bawaanku, kemudian kita sudi menaikinya, hanya perlu tindakan
melangkah masuk ke dalam saja, dengan menaikinya berarti kita telah yakin dan
bertekad.
Di dalam
perumpamaan ini, kita “yakin bahwa elevator dapat mengangkut diri kita bersama
dengan seluruh koper bawaan kita”, ini adalah perumpamaan dari “yakin
sepenuhnya bahwa kekuatan Buddha Amitabha dapat menyelamatkan kita”. Dengan “bersedia
menaiki elevator”, diibaratkan sebagai “ tekad untuk terlahir ke Alam Sukhavati”.
Di dalam perumpamaan
ini, tindakan “melangkahkan kaki memasuki lift” disebut sebagai “pengamalan”,
tentunya harus secara nyata melangkahkan kaki masuk ke dalam lift barulah dapat
disebut pengamalan, tindakan ini adalah perumpamaan dari “melafal Amituofo”.
Petikan
Ceramah Master Dao Zheng : Penyelamatan Dari Klinik 24 Jam
打比方說明淨土法門——坐電梯
(一)
下面我們打個比方來說淨土法門。淨土法門是『坐電梯』,不論是腳力很好的,或是腳受傷很難走的,或是坐輪椅的,或是用推車送的病人,不論是好人、壞人,只要有信願,搭上去,把門關好,不要一腳在電梯裡,一腳又在外面;看准按鈕,一按就可以到自己所選的那一樓,要上上品的就選頂樓一按,而下下品就可以滿足的,也可以選按下層的樓,要高要低,隨願而到,電梯都平等運載。坐電梯當中,可以背行李,也可以不背行李。要輕松一點的,就不要背行李,行李通通都放在電梯上,讓電梯去載。假如非要辛苦不可的人,就盡管大包小包地背在自己肩膀上也無所謂呀!最輕松的連一個行李也不必帶。坐電梯比爬樓梯省力,又直接了當很多,又快很多,所以叫作:『至簡易,至直捷。』
然而要明白,電梯是阿彌陀佛造好的,不是我們的功勞哦!讓我們能上升的電力,是彌陀大願力,根本不是我們的本事,不是我們的努力哦!我們只是由電梯的指示牌知道電梯在哪兒,我們只是相信電梯的力量可以背負我和一切的行李,願意搭上,真的跨進去而已,搭上就是信願啦。在這個比喻當中,我們把『相信電梯能夠負載我們和一切行李』,比喻為『相信阿彌陀佛佛力能夠荷擔我們』。把『願意搭乘電梯』,比喻為『願意往生的願』。在這個比喻中,我們把『跨步進電梯』這個動作叫作『行』,當然要實地有跨步走進電梯才叫行啊,我們把『跨步進電梯』這個動作代表『念佛』。
節錄自 :道證法師 《永不休診的救度》