Amarah (kebajikan berubah jadi orang awam), lebih
baik melafal Amituofo (beda neraka dan Alam Sukhavati)
Sesungguhnya hati orang awam yang dapat berubah tiada gunanya dibenci,
lebih baik menggunakan waktu dan semangat yang ada untuk melafal Amituofo,
melafal Buddha yang takkan berubah hati Nya. Daripada menggunakan kekuatan
untuk memperebutkan kepemilikan, lebih baik digunakan untuk memberi persembahan
kepada Buddha yang takkan berubah hati Nya, dengan demikian tentunya akan ada
akhir yang sangat berbeda, bahkan perbedaan antara neraka dan Alam Sukhavati,
mana yang akan anda pilih?
Tak Ada Insan Yang Membuat Ketetapan Harus
Menderita
Suatu
ketika ada seorang nyonya yang suaminya memiliki wanita lain. dia sangat tidak
ikhlas, hatinya pedih dan setiap hari menangis, berharap agar suaminya dapat
kembali pada dirinya. Dia sangat mengandalkan suaminya sehingga tidak bisa
hidup tanpa sang suami, juga merasa amat kehilangan muka, karena itu dia
menangis terus setiap hari. Sesungguhnya apakah karena dicampakkan suami maka
harus menderita seumur hidup? Suatu hari saya berkata padanya : “Kami para
Bhiksuni juga tidak memiliki suami, namun kami dapat melewati hari demi hari
dengan bahagia! Seperti kisah “Ibu tua”
yang dapat mengikhlaskan suaminya kepada orang lain, sementara dirinya sendiri
setiap hari melafal Amituofo, bukankah dia juga dapat melewati hari-harinya
dengan penuh sukacita dan bebas. Di dunia ini tidak ada insan yang membuat
ketetapan bahwa bila pernikahan retak maka harus menderita!”
Dikutip
dari ceramah Master Dao-zheng : “Teratai
Mustika Yang Cacat”.
氣「善變凡夫」,不如念「佛」(地獄和極樂之別)
說實在,會變心的凡夫實在不值得去忿恨,不如拿那個精神來念佛,念永遠不變心的佛。如果把和凡夫相爭的力量,拿來供養永不變心的佛,同樣這一輩子結果會有天差地別。不只是天差地別,是地獄和極樂世界的差別,至於要選擇什麼?就看我們的智慧了。
沒人規定,非痛苦不行
有一次有一位太太,因為她的先生有新的女朋友,她感覺到失去先生很悲哀、傷心,她每天都在哭訴,希望先生可以回來自己的身邊。她感覺到先生是一種「沒有就不行」的角色,失去先生她就感覺活不下去,又覺得很沒面子,她哭了好幾年還是在哭。事實上,是不是被先生拋棄就要痛苦一生呢?有一天我跟她說:「我們這些出家師父都沒有先生,但是也都可以過得很好!像這位老娘她把先生讓給別人,自己清淨念佛,也可以過得很快樂、很自在。世界上並沒有人規定,遇到婚姻的變化,就不痛苦不行啊!」