Rintangan
Satu-satunya
Apa yang
menjadi rintangan satu-satunya bagi seorang praktisi Nian-fo? Yakni “tidak
memahami bahwa dengan melafal Amituofo takkan ada rintangan”. Di dalam sutra
telah tertera hal ini namun hanya sedikit insan yang mau menurutinya, banyak
yang tidak yakin benar, maka selalu mempermasalahkan “rintangan karma”, dan
melupakan 10 kekuatan kebajikan Buddha Amitabha, lupa akan kekuatan Buddha yang
tanpa batas!
Ibaratnya
ketika kita hendak melompati pagar yang tingginya 80 meter, sebenarnya hanya
perlu satu lompatan sudah berhasil melampauinya, namun kita selalu saja hanya
berdiri menatap batang-batangan susuran pagar tersebut, dan tidak berani
melompatinya. Kita hanya terus menatap susuran pagar dan ketika melangkah
sampai di tepian pagar jadi terbentur, inilah yang disebut “hanya memikirkan
rintangan karma”.
Jika kita
memang berniat melafal Amituofo, yakni melafal nama “Amituofo”, perhatian kita
harus terpusat pada kata “Amituofo” , dengan kekuatan Buddha Amitabha dan masuk
ke dalam cahaya Nya. Di dalam cahaya Nya tiada “rintangan” , seluruh pikiran kita
adalah Amituofo, mana ada sudut tempat untuk “rintangan”? Maka itu praktisi Nian-fo memusatkan perhatian
pada “Amituofo”, meletakkan pada “kekuatan tekad penyelamatan Buddha Amitabha”,
sehingga walaupun ada “karma buruk”, takkan dapat merintangi. (“Karma” tidak
selalu akan menjadi “rintangan”)
Ibaratnya
: batu yang ada pada diri kita amatlah besar, namun bahtera Buddha Amitabha
lebih besar lagi! Batu besar diletakkan di atas kapal, walaupun sangat berat
namun takkan tenggelam, inilah yang disebut mengandalkan kekuatan Buddha!
Dikutip dari buku “Buddha Hendak Menyelamatkan Dirimu”karya
Master Dao-zheng