Jangan salah menfokuskan pikiran
--- lebih memilih “irama lain” daripada “mendengar nama Buddha”, menciptakan
rintangan sendiri, kehilangan manfaat jasa kebajikan
Ada sebagian insan yang walaupun memiliki kesempatan untuk pergi ke vihara mengikuti kebaktian bersama, namun sayangnya, dia tidak menfokuskan pikirannya ke dalam “Buddha”, mengeluh suara orang ini terdengar aneh, mengeluh suara orang lain kedengarannya tidak bagus, dapat dikatakan dia hanya mendengarkan suara dan timbul perbedaan, kemudian muncul kerisauan, justru tidak mendengar suara nama Buddha untuk memunculkan pikiran suci dan hormat. Padahal bila dapat mendengar nama Buddha jasa kebajikannya sangat besar, namun dia hanya mendengar suara-suara dan timbul kerisauan, tidak menfokuskan diri mendengar “Amituofo”, maka sama dengan tidak memperoleh semua manfaat jasa kebajikan dari nama Buddha, ini sungguh disayangkan.
Sesungguhnya
seorang mama juga takkan mengeluh suara anaknya yang terdengar jelek. Baik itu
suara bagus atau jelek, Buddha juga mengetahuinya. Kita harus senantiasa
memperhatikan : jika kita memelihara
kebiasaan tidak memiliki rasa hormat ketika mendengar suara orang lain melafal
Amituofo, dikhawatirkan saat menjelang ajal, ketika orang lain datang membantu
melafal Amituofo, setelah kita mendengarnya juga akan timbul kerisauan, tidak
dapat timbul rasa hormat segenap hati ikut melafal Amituofo, maka akan menciptakan rintangan, ini adalah
kerisauan yang ditimbulkan diri sendiri, tidak menggunakan kesungguhan hati
melafal Amituofo, maka itu jangan menyalahkan Buddha tidak datang menjemput.
Karena itu
dalam keseharian kita harus memelihara kebiasaan, begitu mendengar orang lain
melafal Amituofo segera munculkan pikiran menghormati, juga bersukacita melafal
Amituofo, dengan demikian barulah aman. Di dalam sutra tertera : penduduk Alam
Sukhavati dapat mendengar ratusan ribu jenis irama yang dimainkan secara
bersamaan, dengan sendirinya akan timbul pikiran merenungkan Buddha, Dharma dan
Sangha, apalagi kita di sini mendengar suara orang melafal Amituofo, mengapa
tidak bisa menimbulkan pikiran untuk ikut melafal nama Buddha? Mengapa justru sebaliknya harus timbul
kerisauan?
Dikutip dari ceramah Master Dao-zheng : “Dari Bahagia
Menuju Kebahagiaan”
別錯用心——挑剔「音聲」,不「聞佛名」,自生障礙,失功德利
有些人雖然有因緣去道場跟著大眾念佛,但是很可惜,他沒有把心的重點集中在「佛」,都在嫌這個人聲音怪,嫌那個人聲音不好聽,可以說他只有聽到「聲 音」來起分別心、生煩惱,並沒有聽到佛的萬德洪名,來生起清淨心、恭敬心。本來聽聞佛的名號功德是很大的,但是他只有聽到「聲音」來生煩惱,沒有用心來聽 「佛號」,所以等於沒有得到聞佛號的一切功德,這是非常可惜的。其實媽媽不會嫌棄自己的孩子聲音難聽,真正念佛不管聲音是好走壞,佛都會知道。我們要特別 注意:如果我們養成聽人家念佛沒有生恭敬心的習慣,恐怕到了臨命終時,人家來助念,我們聽了也會心生煩惱,不能夠恭敬一心念佛,那麼就會造成障礙,這是自 己生煩惱,沒有用真心來念佛,這可不能怪佛沒有來接引。所以我們平時要養成習慣,一聽人家念佛就要馬上生恭敬心,也歡喜念佛,這樣才能夠安全。經典上說: 極樂國民聽到百千種音樂同時演奏,也自然生起念佛、念法、念僧的心,何況我們在這裡聽聞到念佛的聲音,怎麼不生起念佛的心呢?怎麼反而要生起煩惱呢?
摘自 :從樂入樂
道證法師講述