※
Soal
ujian sehelai rumput
Melekat pada sehelai rumput, maka harus bertumimbal lahir lagi
Suatu hari, guruku mengikuti Master Guang
Qin ber cavkramana (berjalan perlahan mengitari sebuah tempat,
biasanya dilakukan selesai makan, kelelahan atau sedang mengantuk ) di gunung belakang vihara, tiba-tiba melihat bunga rerumputan yang amat
indah, guruku berkata : “Tunggu sebentar! Saya pergi mengambil gunting untuk
memotong bunga-bunga ini dan ditaruh di pot buat persembahan kepada Buddha”. Master
Guang Qin berkata : “Bunga rerumputan ini tumbuh di sini, memang dipersembahkan
kepada para Buddha di sepuluh penjuru, mana perlu “anda” pergi mengguntingnya
kemudian ditaruh di pot barulah disebut “anda” sedang membuat persembahan
kepada Rupang Buddha! Harus diketahui, di alam saha ini, hanya melekat pada
sehelai rumput saja, maka harus bertumimbal lahir lagi!”
Terhadap
setiap pemandangan, membangkitkan hati yang luas, mempersembahkan pada para
Buddha di sepuluh penjuru
Sikap Master Guang Qin terhadap sehelai
rumput ataupun sekuntum bunga di dunia ini adalah membangkitkan hati
persembahan yang luas, mempersembahkan kepada para Buddha di sepuluh
penjuru. Di mata Master Guang Qin,
setiap helai rumput adalah peringatan dari Buddha, mengingatkan beliau untuk melepaskan
lobha, dosa dan moha yang ada di dalam pikiran, jangan lagi bertumimbal lahir.
Praktisi
yang “memahami” dan yang “tidak memahami” ketekunan.
Sehelai rumput,
insan yang tahu menggunakannya, memanfaatkannya untuk mengingatkan diri melafal
Amituofo bertekad lahir ke Alam Sukhavati,
sebaliknya insan
yang tidak tahu menggunakannya, maka digunakan untuk menambah kemelekatan,
bertarung menuju tumimbal lahir.
Bagi Master Guang Qin, setiap kondisi akan
menyebabkan beliau tercerahkan. Maka itu dikatakan :
Insan yang memahami
ketekunan, setiap kondisi baik maupun buruk akan memunculkan kebijaksanaan,
insan yang tidak
memahami ketekunan, di mana saja memunculkan lobha, dosa dan moha.
Dikutip dari ceramah Master Dao-zheng : Ujian
dari Master Guang Qin