※Melatih diri dalam gerakan (Ujian
dalam bergerak)
“Setiap
hari begitu sibuk, tidak memiliki waktu untuk melafal Amituofo!”
“Apakah
anda tidak bisa melatih diri dalam gerakan?”
Ada murid yang memberi reaksi pada
Master Guang Qin : “Pekerjaan begitu sibuk, mana ada waktu untuk melafal
Amituofo”, Master Guang Qin balik bertanya : “Apakah anda tidak bisa melatih
diri dalam gerakan?” Umpamanya dalam memotong sayur, memotong sekali melafal
Amituofo sekali, ketika memindahkan batu bata, memindahkan satu bata melafal
Amituofo sekali, ketika berjalan selangkah maka melafal Amituofo sekali, waktu
berbincang dengan orang lain, saat berhenti maka segera melafal Amituofo di
dalam hati, setiap pekerjaan harus
dikerjakan dengan ketenangan hati, melatih diri dalam kehidupan keseharian,
dalam setiap gerakan melafal Amituofo, inilah yang disebut melatih diri dalam
gerakan.
※Dalam
kesibukan mengasah pisau (Ujian dalam kesibukan)
Kesibukan
dalam tahap pembangunan, malah mengajarimu mengasah pisau cukur!
Ada suatu hari, ketika semua orang sibuk dalam pekerjaan tahap pembangunan
vihara, tukang gali, truk bangunan, buruh bangunan, sedang mempersiapkan diri
untuk mulai bekerja, Master Guang Qin juga tahu bahwa guruku sudah bersiap-siap
akan mulai bekerja, kemudian beliau sengaja memanggil guruku : “Kamu sekarang
pergilah mengasah pisau cukur kepala”.
Pada saat itu perasaan guruku sungguh tak nyaman --- pekerjaan sudah
begitu banyak, semua orang juga sedang sibuk, para pekerja juga sedang menunggu
perintah kerja, namun sekarang malah menyuruhnya pergi mengasah pisau cukur
kepala! Namun siapa yang berani melawan
perintah Master, tak ada cara lain selain harus cepat-cepat menyelesaikan
pekerjaan ini, begitu selesai, dia cepat-cepat melapor ke Master Guang
Qin.
Master Guang Qin sedikitpun tak peduli
berapa truk bangunan yang sedang menunggu, seperti tidak ada apa-apa, dengan
sikap yang sangat santai, dia lagi-lagi berkata ingin memeriksa batu asah pisau
milik guruku, guruku cepat-cepat membawa batu asah pisau untuk diperiksa
Master. Begitu melihat batu asah tersebut, Master Guang Qin berkata : “Batu ini
cuma diasah di bagian pertengahan saja, dua sisinya tidak diasah, jelas dapat
dilihat bahwa orang yang mengasah ini pikirannya tidak seimbang, memakai
kekuatan yang tidak merata, orang yang mengasahnya ini sungguh tidak sabaran
dan tergesa-gesa”. Kemudian dia menyuruh guruku keluar, dan mengulangi mengasah
dari awal lagi!
Walaupun guruku memahami ini adalah
ajaran maitri karuna dari Master Guang Qin, namun pekerjaan begitu banyak,
sungguh ada tekanan, maka itu dia cepat-cepat menyelesaikan mengasah pisau,
kali ini dia mengasah di dua sisi batu pengasah supaya rata, kemudian dia
mengantar batu pengasah untuk diperiksa Master Guang Qin, begitu melihat batu
pengasah Master berkomentar : “Ini namanya ingin memperlihatkan pada orang
lain, mengasah untuk diperiksa orang lain, barulah meratakan dua sisinya, tidak
menggunakan kesungguhan hati!” Mendengar
ucapan Master, guruku segera berlutut di
depan Master Guang Qin dan bertobat, meminta petunjuk dari Master bagaimana
cara mengasah pisau yang seharusnya?
Berlutut,
meminta petunjuk Master : Bagaimana cara mengasah pisau yang seharusnya?
Master Guang Qin berkata : “Dua tangan
memegang pisau, dalam hati melafal Amituofo, bersikap tenang, mengarahkan
kekuatan pada batu pengasah dari bagian kepala sampai akhir, dengan tenaga yang
merata, mengasah sekali melafal Amituofo sekali, tak peduli sesibuk apapun,
pikiran tidak boleh ikut kalut, setiap pisau diasah dengan benar, jangan
tergesa-gesa jangan cepat-cepat, karena melatih diri adalah untuk diri sendiri,
meminjam kondisi untuk melatih hati, dengan meminjam pekerjaan pembangunan vihara,
bukanlah untuk membangun vihara, juga bukan untuk memperlihatkan pada orang
lain, atau untuk diperiksa orang lain.
Batu
pengasah pisau Master Guang Qin
Master Guang Qin mengeluarkan batu
pengasah pisau miliknya, begitu melihatnya, guruku benar-benar merasa salut,
batu pengasah Master begitu rata sampai berkilauan, ini adalah proses
kesungguhan ketekunan yang ada di dalam hatinya.
Pagoda
mustika pasti akan berubah menjadi debu
Satu
niat pikiran suci menjadi pencerahan sejati --- pekerjaan hanyalah untuk
melatih hati sedemikian
Master Guang Qin sengaja dalam
kesibukan, bahkan ketika kondisi batin orang lain sedang kalut, pada saat yang
begitu mendesak, melatih murid untuk menenangkan hatinya, pergi mengasah pisau.
Sesungguhnya, segala yang ada di dunia ini adalah ilusi, tak peduli proyek
pembangunan yang sebesar apapun, vihara yang dibangun sebesar apapun, suatu
hari akan berubah jadi debu, hanya satu niat pikiran suci di dalam hati, ketenangan
dan samadhi, barulah benih untuk mencapai KeBuddhaan, ini barulah hal yang harus
kita tekuni, pekerjaan hanyalah topik untuk melatih hati kita.
Dikutip dari ceramah Master Dao-zheng : Ujian
dari Master Guang Qin