Memikirkan “kekhawatiran” dan “keraguan” ---- menfokuskan pikiran
dengan salah.
Buddha memiliki
kekuatan gaib nan sempurna, buat apa merasa risau!
Ada praktisi yang melafal Amituofo sampai jumlah yang sangat banyak, namun tidak memperoleh keyakinan dan sukacita, mengapa? Karena dia tidak menfokuskan pandangannya pada Buddha, hanya meletakkan pada khayalannya, ketika menyadarinya timbul kerisauan lagi, ternyata ketrampilanku dalam melafal Amituofo begitu buruk, entah apakah bisa terlahir ke Alam Sukhavati? Sesungguhnya pikiran demikian adalah sedang “memikirkan kekhawatiran”, “memikirkan keraguan”, tidak menempatkan fokus pada Buddha, ini disebut menfokuskan diri pada objek yang salah!
Haruslah
diingat bahwa keyakinan dan tekad barulah penentu untuk terlahir ke Alam
Sukhavati, jika dihati masih ada keraguan dan kekhawatiran, ini adalah wujud
dari “tidak memiliki keyakinan”. Contohnya : Jika kita percaya pada seseorang
dan melimpahkan semua masalah untuk diselesaikan kepada orang tersebut, apakah setelah diserahterimakan maka kita tak
perlu khawatir lagi? Apabila kita telah mempercayakan suatu masalah untuk
diurus orang lain, namun kemudian kita tidak merasa tenang, ini berarti kita
tidak percaya padanya.
“Keyakinan
pada Buddha” juga sama halnya, bila yakin maka takkan risau. Bila kita yakin
akan kekuatan maitri karuna Buddha Amitabha dan bertekad terlahir ke Alam
Sukhavati, Buddha pasti akan mengetahuinya,
akan datang menjemput kita, buat apa kita mengkhawatirkan hal ini?
Apakah anda ragu kalau Buddha tidak dapat mendengar kamu sedang melafal nama
Nya? Atau ketika saat ajal Buddha tertidur dan lupa menjemput anda? Atau
meragukan Buddha kebingungan tidak tahu anda sedang membangkitkan tekad untuk
terlahir ke Alam Sukhavati? Buddha Amitabha memiliki kekuatan gaib maha besar,
mana mungkin begitu parah, sehingga kita tak sudi meyakini Nya! Karena itu
tidak perlu anda selalu merisaukan dan
meragukan Nya !
Dikutip dari ceramah Master Dao-zheng : “Dari Bahagia
Menuju Kebahagiaan”