Tekad --- arah hati dan keseimbangan
cara pandang. (mengerti akan motivasi
dan tujuan)
(Saya menanami bunga anggrek ini agar
semua orang bersukacita)
Bertekad
lahir ke Alam Sukhavati, yang terpenting adalah arah hati kita dan menyeimbangkan
cara pandang kita, bukan berarti kita harus melewati gaya hidup tertentu,
berpenampilan tertentu, atau harus melakukan sesuatu yang telah ditentukan
barulah disebut bertekad lahir ke Alam Sukhavati. Ada sebuah kisah yang dapat
membantu kita untuk memahaminya : ada seorang Bhiksu menanami banyak bunga
anggrek, suatu hari ketika dia keluar, muridnya yang tidak hati-hati memecahkan
satu pot bunga yang begitu indah dan berharga, muridnya ini sangat cemas jika
gurunya pulang nanti pasti akan memarahinya. Namun di luar dugaan ketika sang
guru pulang dan kemudian melihat pot bunga yang pecah, dia hanya tersenyum. Sang
murid bertanya pada sang guru : “Mengapa anda tidak marah?” Guru menjawab :
“Saya menanami bunga anggrek adalah untuk memperindah lingkungan agar semua orang bersukacita, bukannya untuk
hendak memarahi orang barulah saya menanami anggrek ini, maka itu walaupun pecah
juga tak perlu emosi!”
“Benda”
walaupun pecah, namun “tekad”takkan pecah.
Senantiasa
bagaikan menyatu, diri sendiri dan semua insan berbahagia.
Kisah
ini memberikan kesan mendalam bagiku, sebagian orang bukan saja menanami
anggrek, bahkan tidak mampu mengendalikan diri akan sangat mempedulikan
keberhasilan dan kegagalan serta perolehan dan kehilangan dari benda ini,
begitu menyadari pot bunganya pecah, sehingga merasa sangat kehilangan, tak
peduli apakah bunga rumputnya layu, atau dirusak oleh yang lain, atau gagal
dalam ujian, atau anak yang tidak menuruti perkataannya, semua ini akan
menimbulkan kerisauan dan kesedihan baginya, ini hanya akan mati sia-sia di
alam saha! Ucapan Bhiksu ini memang benar adanya, “Saya bukan menanam anggrek
untuk menimbulkan amarah”, namun beliau sangat jelas pada motivasi diri dan
tujuannya, tekadnya adalah ingin membagi kebahagiaan bersama semua orang, tekad
untuk terlahir ke Alam Sukhavati, yang paling berharga adalah beliau tetap
dapat mempertahankan tekad ini. Bunga anggrek walaupun telah pecah namun tekadnya
tidak menuruti bunga anggrek dan ikut pecah, dia tetap bersukacita bagaikan
terlahir ke Alam Sukhavati, takkan emosi dan mati sia-sia di alam saha.
Pertobatan
--- bertemu dengan keadaan tak menyenangkan, maka menciptakan lima jenis sampah
batin (mati sia-sia!)
Saya sendiri melakukan introspeksi
diri dan merasa malu tak sebanding dengan dirinya! Karena terkadang ketika melakukan sebuah
pekerjaan, tekad permulaan adalah terlahir ke Alam Sukhavati, namun ketika
dipertengahannya bertemu dengan cobaan, mendadak mati sia-sia lagi di alam
saha, lagi-lagi menciptakan lobha, dosa,moha, keangkuhan dan keraguan, lima
jenis sampah batin ini. Sesungguhnya haruslah memiliki tekad yang menyerupai tekad
beliau, awal dan akhir senantiasa
menjaga kebahagiaan suci diri sendiri dan insan lain, ketika berhadapan dengan
keadaan yang menyenangkan atau tidak menyenangkan, tekadnya tetap takkan
mundur, takkan membiarkan diri sendiri dan insan lain masuk ke dalam neraka
amarah.
Dikutip dari ceramah Master Dao-zheng : “Kematian
Berubah Menjadi Kelahiran”
願—內心方向和焦點的調整。(明白動機、目標)
(我是為了讓大家快樂,才種蘭花)
願生極樂要緊的是內心方向和焦點的調整,並不一定要過某一種形式的生活,具有某一種外表、或是特定做那些事,才是願生極樂。有一個小故事可以幫助我們了解:有一位師父種了很多蘭花,有一天他外出的時候,弟子不小心,把很高貴很美的一盆打破打壞了,這位弟子很擔憂、擔心師父回來會生氣罵他,沒想到師父回來看了只笑一笑,弟子就問師父:「為什麼不生氣?」師父就說:「我是為了要美化環境使大家歡喜快樂才種蘭花的,並不是為了要生氣才種蘭花的,所以打破了也不必生氣啊!」
「事物」雖破,「願」不會破。
始終如一,自他快樂
這一個故事給我的印象很深,一般人不但是種蘭花,可以說做任何的事都不由自主的就會去在乎這一件事的成敗得失,一覺得成果被破壞了,有所失落,不管是花草死了,或是東西打壞了,或考試考壞了,或孩子不聽話,都會懊惱難過,這又是枉死娑婆!這位師父說得對,「我並不是為了要生氣才種蘭花的」,他對自己的動機、目標都很清楚,他的願可以說是和大家一起快樂、同生極樂的願,而難得的是他始終都能保持這個願,蘭花雖然打破了但是他的願沒有隨著打破,他還是往生極樂一樣歡喜,並沒有生氣枉死娑婆。
懺悔—遇逆境,就製造五大類垃圾(枉死!)
我自己反省就覺得很慚愧不如他!因為有時候做事,開始的願是往生極樂,但是中途遇到挫折,就忽然又枉死娑婆,又製造貪、瞋、痴、慢、疑五大類垃圾,其實要像他那樣才是真正的願,始終如一保持自他都快樂清淨,遇到順逆境界心都不退轉,不會讓彼此都落入生氣痛苦的地獄深淵。
摘自 :「枉死」變「往生」
道證法師講述