※Harus tahu mengambil keuntungan uang Alam Sukhavati
Tidak melepaskan sifat keduniawian, barulah merasa orang lain sedang menyindir
diriku
Pikiran yang berada di jalan kebenaran, merasa orang lain sedang mengajari
diriku
Ada orang yang mengadu pada Master
Guang Qin, sambil menangis dia berkata, gaya bicara orang lain sepertinya
sedang menyindir dirinya. Master Guang Qin mendengarnya lalu memberi bimbingan
: “Dasar tabiat duniawi, bila tidak melepaskan sifat keduniawian baru merasa
orang lain menyindir diriku. Jika seorang praktisi yang meletakkan pikirannya
dalam melatih kebenaran, tujuannya
adalah memperbaiki pikiran dan tindakan ke arah yang benar. Bila orang lain mengatakan keburukan kita,
yakni membantu kita agar pelatihan diri kita dapat maju, yang juga memberikan
keuntungan uang Alam Sukhavati kepada kita. Alhasil orang lain mengantarkan
uang Alam Sukhavati untuk dirimu, namun anda malah tidak tahu meraih
keuntungan, masih duduk di sana dan menangis, menangisi orang lain memberimu
sindiran”.
※Tidak ada yang dimiliki (kemampuan kurang emosi
besar)
Demi
memenangkan perdebatan, lebih sudi mempertahankan kekurangannya
10
bahkan 20 tahun masih tabiat lama
Ada sejenis orang, bila dinasehati
orang lain agar dia harus bagaimana, dia akan segera mengadakan perlawanan :
“Bukankah anda sendiri juga begini begitu! Anda saja tidak dapat melakukannya
dengan baik, masih berani mengatakan diriku!” Orang ini demi memenangkan perdebatan,
lebih sudi meneruskan kekurangan dirinya, akhirnya setelah melewati 10 bahkan
20 tahun kemudian, masih bertabiat demikian. Orang begini tidak takut dirinya
tidak dapat terlahir ke Alam Sukhavati, tidak takut kalau dirinya tidak
memiliki kemajuan, hanya takut jika orang lain tidak tahu bahwa emosinya sangat
besar, reaksi nya yang cepat, hanya takut orang lain tidak tahu bahwa
“kemelekatan pada keakuan” nya yang begitu berat, seketika juga harus cepat mempertunjukkan
sejenak pada orang lain. Master Guang Qin menggambarkan ini sebagai kemampuan
yang kurang dan emosi yang besar. (lobha, dosa dan moha yang sempurna)
Semula sikap kita terhadap setiap
masalah, tidak melakukannya dengan baik, kemampuan yang kurang, agak bodoh,
tidaklah masalah, namun jika ditambah dengan
emosi yang sangat labil, bahkan baru dinasehati langsung emosi, maka ini adalah
“kemampuan kurang emosi besar”, sehingga
tidak ada kelebihan apapun yang bisa dimiliki.
Melatih
diri adalah untuk diri siapa?
(Orang
lain tidak baik maka saya memiliki alasan, apakah juga tak perlu berubah jadi
baik?)
Orang lain membantu pelatihan diri kita
agar ada kemajuan, namun kita malah tidak tahu berterimakasih, malah
tersinggung dan ingin melakukan pembalasan. Maksudnya adalah jika orang lain
melakukan dengan kurang bagus, maka anda memiliki alasan untuk tidak perlu
berubah ke arah yang baik, sesungguhnya anda melatih diri untuk dia, atau untuk
dirimu sendiri?
Jika orang lain tidak melatih diri,
maka anda memiliki alasan untuk menirunya tidak melatih diri, banyak orang yang
melatih diri dengan serius, mengapa anda tidak meneladaninya? Buddha Amitabha
begitu bagus pelatihan diri Nya, mengapa anda tidak pergi belajar dari Nya,
memperbaiki diri ke arah yang benar, selalu saja mencari alasan “orang lain
juga begitu kurang baik”, untuk menutupi kekurangan diri sendiri yang tidak
ingin memperbaiki diri ke arah yang benar, apakah ini ada gunanya?
Dikutip dari ceramah Master Dao-zheng : Ujian
dari Master Guang Qin